Tuesday, October 1, 2013

Dikala Pekerjaan Pengemis Jadi Profesi

www.ibnuzone.com Mungkin saya termasuk orang yang tidak kaget dengan kondisi penegmis yang di berikan pekerjaan tapi tidak mau menerima. Yaa di Bandung saat ini ada kebijakan Walikota Bahwa pengemis di kasi rumah di kasi kerjaan tukang Sapu dan di gaji yang sudah di tetapkan tapi tidak mau!!? malah demo dan nuntut Gajinya harus 4-10 jt , sebagaimana saya kutip berita dari tribunnws " Kalau mau dipekerjakan seperti itu, apakah bapak siap menggaji sesuai dengan kebutuhan mereka? Apakah bapak bisa menggaji mereka Rp 4 juta sampai Rp 10 juta. Kalau hanya gaji Rp 700 ribu tidak akan cukup," ujar Priston salah seorang orator dari Gerakan Masyarakat Djalanan (GMD).

Kejadian ini mengingatkanku akan pelatihan Community Development di Jakarta Tempo doloe, sempat Melakukan maping Sosial di area Depok Kampong pengemis.

Pada saat itu ketua RT bercerita mereka para pengemis itu ya memang kerja, dulu pada saat ada salahsatu dari mereka yang meninggal, di antarnlah jenajah hingga kerumah kampung halaman si pengemis tersebut, ungkap pak RT kaget, Ternyata Rumah di kampungya dalam Kategory rumah mewah karna bertingkat.. wow batin saya..

Kami sama teman lainya pun geleng-geleng kepala.. pada saat maping sosial tersebut kami bersama sahabat saya Denie  Sedang belajar Ilmu Sosial bagaimana menangani Kemiskinan. Dari pengalaman saya tersebut ya wajar akhirnya mereka memiliki sikap demikian. Yang jelas Itu menjadi profesi
Walau demikian mereka tetap pengemis yang harus di arahkan menjadi lebih baik dari kondisi pemimta-minta menjadi pemberi. Saya sangat sepakat akan kebijakan walikota bandung tersebut, dan semoga saja bukan dari sisi ekonomi saja yg di arahkan tapi soal mental yang sedikit demi sedikit harus di benahi.

Lantas bagaimana kedudukan pengemis dalam islam?

Dari Hakim bin Hizam radhiallahu anhu dia berkata: Saya pernah meminta kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, maka beliau pun memberikannya padaku. Kemudian aku meminta lagi, maka diberikannya lagi. Kemudian aku meminta lagi, maka beliau pun memberikannya lagi. Sesudah itu, beliau bersabda:
إِنَّ هَذَا الْمَالَ خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ فَمَنْ أَخَذَهُ بِطِيبِ نَفْسٍ بُورِكَ لَهُ فِيهِ وَمَنْ أَخَذَهُ بِإِشْرَافِ نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ وَكَانَ كَالَّذِي يَأْكُلُ وَلَا يَشْبَعُ وَالْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنْ الْيَدِ السُّفْلَى
“Sesungguhnya harta ini adalah lezat dan manis. Maka siapa yang menerimanya dengan hati yang baik, niscaya ia akan mendapat berkahnya. Namun, siapa yang menerimanya dengan nafsu serakah, maka dia tidak akan mendapat berkahnya, Dia bagaikan orang yang makan namun tidak pernah merasa kenyang. Dan tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.” (HR. Al-Bukhari no. 1472 dan Muslim no. 1717)

Wallahuallam..
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 comments

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2013 IbnuZone.com Personal Blogging
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top